March 20, 2017, 4:45 AM
Dua
pejabat penting Amerika dijadwalkan untuk bersaksi secara terbuka
mengenai apakah ada bukti dibalik klaim meledak-ledak dan tidak berdasar
oleh Presiden Amerika Donald Trump bahwa mantan Presiden Barack Obama
menyadapnya dalam minggu-minggu menjelang pemilu presiden tahun lalu.
James
Comey, Direktur Biro Penyelidik Federal (FBI), badan penegak hukum
tertinggi Amerika serta Ketua Badan Keamanan Nasional, Laksamana Michael
Rogers, besar kemungkinan mengetahui apabila memang penyadapan itu
dilakukan pada masa pemerintahan Obama.
Kedua
pejabat itu dijadwalkan akan memberikan kesaksian di depan Komite
Intelijen DPR hari Senin (20/3) untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
para anggota Kongres.
Selama
dua minggu, Trump menolak menarik tuduhannya bahwa meskipun sejumlah
pejabat, termasuk ketua DPR Paul Ryan dan anggota senior Partai Republik
dan Demokrat baik di Senat dan komite intelijen DPR telah mengatakan
tidak ada bukti yang mendukung klaim penyadapan Trump yang disampaikan 4
Maret lewat sejumlah pesan di Twitter.
Baik
Rogers maupun Comey tidak berkomentar secara terbuka mengenai tuduhan
Presiden Trump itu. Tapi Comey sebagai pimpinan FBI ingin Departemen
Kehakiman yang mengawasi FBI agar menarik klaim Trump, tidak lama
setelah presiden memasang tuduhan tersebut tapi badan itu belum
mengeluarkan pernyataan apapun.
Jaksa
Agung Jeff Sessions yang mengawasi Departemen Kehakiman dan pendukung
setia Trump selama kampanye presiden minggu lalu mengatakan ia tidak
pernah memberi alasan kepada Presiden Trump untuk memperpecayai bahwa ia
disadap dalam minggu-minggu menjelang pemilu bulan November. [my/al]
Media files
Dua Pejabat AS akan Bersaksi terkait Klaim Trump soal Penyadapan
0AAF758E-EC6D-4DB7-8C75-7913DC4485E3_w800_h450.jpg (JPEG Image, 3.0 KB) |
0 komentar:
Posting Komentar