Sejumlah negara sudah menyatakan niatnya meneliti Gunung Padang
VIVAnews – Wakil
Gubernur Jawa BaratDeddy Mizwar menyatakan keberadaan situs Gunung
Padang di Kabupaten Cianjur telah menarik perhatian peneliti dunia untuk
mengungkap misteri di baliknya.
Gubernur Jawa BaratDeddy Mizwar menyatakan keberadaan situs Gunung
Padang di Kabupaten Cianjur telah menarik perhatian peneliti dunia untuk
mengungkap misteri di baliknya.
Menurut Deddy, hal itu terungkap setelah dia bertemu dengan salah satu lembaga carbon dating
(penanggalan unsur karbon) yang bermarkas di Miami, Amerika
Serikat.”Saat mengumumkannya secara online situs mereka, sudah cukup
menggemparkan dunia. Buat para peneliti dunia, situs Gunung Padang
merupakan sesuatu yang cukup menggiurkan dan menarik minat mereka untuk
melakukan penelitian,” ucap Deddy.Selain lembaga carbon dating asal
Negeri Paman Sam, Deddy juga menyatakan sejumlah negara sudah
menyatakan ketertarikan untuk datang dan mengupas misteri sejarah yang
berada di Gunung Padang. Salah satunya yang sudah menyampaikan langsung
adalah Bosnia-Herzegovina.
“Sudah banyak peneliti yang datang dan menyampaikan langsung kepada
kami. Salah satunya dari Bosnia, bahkan mereka menyatakan sudah
membentuk tim untuk melakukan penelitian,” terang Deddy.
Meski para peneliti dunia sudah mulai berdatangan, namun Deddy
menyatakan Pemprov Jabar belum bisa memberikan akses dan izin kepada
mereka untuk menggelar penelitian.
“Memang banyak yang tertarik, tapi sejauh ini tidak kami izinkan untuk melakukan penelitian,” tegasnya.
Deddy menambahkan, Pemprov Jabar sendiri sudah menyusun rencana
strategis, terutama untuk pengembangan potensi di sektor kepariwisataan
dengan adanya Gunung Padang ini. “Untuk saat ini, kami baru kucurkan Rp3
miliar untuk menjadikan situs Gunung Padang sebagai kawasan wisata
unggulan,” paparnya.
Sebenarnya, kata dia, Pemprov Jabar ingin kucurkan Rp15 miliar.
Namun, dana ini terbentur payung hukum. Meski demikian, dia menjamin
bahwa pemprov akan terus mendukung pengembangan Gunung Padang tersebut.
(penanggalan unsur karbon) yang bermarkas di Miami, Amerika
Serikat.”Saat mengumumkannya secara online situs mereka, sudah cukup
menggemparkan dunia. Buat para peneliti dunia, situs Gunung Padang
merupakan sesuatu yang cukup menggiurkan dan menarik minat mereka untuk
melakukan penelitian,” ucap Deddy.Selain lembaga carbon dating asal
Negeri Paman Sam, Deddy juga menyatakan sejumlah negara sudah
menyatakan ketertarikan untuk datang dan mengupas misteri sejarah yang
berada di Gunung Padang. Salah satunya yang sudah menyampaikan langsung
adalah Bosnia-Herzegovina.
“Sudah banyak peneliti yang datang dan menyampaikan langsung kepada
kami. Salah satunya dari Bosnia, bahkan mereka menyatakan sudah
membentuk tim untuk melakukan penelitian,” terang Deddy.
Meski para peneliti dunia sudah mulai berdatangan, namun Deddy
menyatakan Pemprov Jabar belum bisa memberikan akses dan izin kepada
mereka untuk menggelar penelitian.
“Memang banyak yang tertarik, tapi sejauh ini tidak kami izinkan untuk melakukan penelitian,” tegasnya.
Deddy menambahkan, Pemprov Jabar sendiri sudah menyusun rencana
strategis, terutama untuk pengembangan potensi di sektor kepariwisataan
dengan adanya Gunung Padang ini. “Untuk saat ini, kami baru kucurkan Rp3
miliar untuk menjadikan situs Gunung Padang sebagai kawasan wisata
unggulan,” paparnya.
Sebenarnya, kata dia, Pemprov Jabar ingin kucurkan Rp15 miliar.
Namun, dana ini terbentur payung hukum. Meski demikian, dia menjamin
bahwa pemprov akan terus mendukung pengembangan Gunung Padang tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar