Ilustrasi: Pemukiman warga di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan yang terendam banjir akibat luapan sungai Walannae serta pendangkalan Danau Tempe, Selasa (2/7/2013). | KOMPAS.com / ABDUL HAQ |
CILACAP, KOMPAS.com - Ratusan rumah yang tersebar di belasan desa wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dilaporkan terendam banjir akibat hujan yang terjadi terus-menerus sejak Selasa (9/7/2013).
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari warga, banjir setinggi 30--50 sentimeter itu menggenangi ratusan rumah di Desa Ciklapa, Bumireja, Rejamulya, Jatisari, dan Tambakreja, Kecamatan Kedungreja, serta Desa Sidareja, Gunungreja, Sudagaran, Tinggarjaya, Sidamulya, dan Tegalsari, Kecamatan Sidareja.
Salah seorang tokoh masyarakat Kedungreja, Mardiyo Abdul Aziz mengatakan banjir tersebut terjadi akibat hujan yang terjadi terus menerus sejak Selasa sore.
"Tadi waktu lewat Desa Wringinharjo, Kecamatan Gandrungmangu, saya sempat melihat adanya genangan air di sana. Kemungkinan banjir akan meluas karena hingga saat ini cuaca masih terlihat sangat mendung," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, salah seorang warga Desa Rejamulya, Geteng (40) mengatakan bahwa rumahnya terendam banjir setinggi 50 sentimeter sejak Selasa malam.
Oleh karena itu, menurut dia, istrinya kesulitan untuk menyiapkan masakan untuk makan sahur. "Kami terpaksa makan sahur di atas air alias nongkrong di kursi karena ketinggian air mencapai 50 sentimeter," katanya.
Salah seorang warga Desa Sidareja, Ardi (23) mengatakan bahwa tinggi genangan air di desanya berkisar 30--50 sentimeter. "Mungkin ada yang lebih dalam lagi," katanya.
Dia mengaku khawatir genangan banjir akan semakin tinggi dan meluas karena saat ini cuaca terlihat sangat mendung sehingga berpeluang terjadi hujan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari warga, banjir setinggi 30--50 sentimeter itu menggenangi ratusan rumah di Desa Ciklapa, Bumireja, Rejamulya, Jatisari, dan Tambakreja, Kecamatan Kedungreja, serta Desa Sidareja, Gunungreja, Sudagaran, Tinggarjaya, Sidamulya, dan Tegalsari, Kecamatan Sidareja.
Salah seorang tokoh masyarakat Kedungreja, Mardiyo Abdul Aziz mengatakan banjir tersebut terjadi akibat hujan yang terjadi terus menerus sejak Selasa sore.
"Tadi waktu lewat Desa Wringinharjo, Kecamatan Gandrungmangu, saya sempat melihat adanya genangan air di sana. Kemungkinan banjir akan meluas karena hingga saat ini cuaca masih terlihat sangat mendung," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, salah seorang warga Desa Rejamulya, Geteng (40) mengatakan bahwa rumahnya terendam banjir setinggi 50 sentimeter sejak Selasa malam.
Oleh karena itu, menurut dia, istrinya kesulitan untuk menyiapkan masakan untuk makan sahur. "Kami terpaksa makan sahur di atas air alias nongkrong di kursi karena ketinggian air mencapai 50 sentimeter," katanya.
Salah seorang warga Desa Sidareja, Ardi (23) mengatakan bahwa tinggi genangan air di desanya berkisar 30--50 sentimeter. "Mungkin ada yang lebih dalam lagi," katanya.
Dia mengaku khawatir genangan banjir akan semakin tinggi dan meluas karena saat ini cuaca terlihat sangat mendung sehingga berpeluang terjadi hujan.
0 komentar:
Posting Komentar